Pena Nusantara | Malang – Dalam rangka pembagian rapor semester ganjil Tahun Ajaran 2025/2026, SMP Negeri 1 Bantur menyelenggarakan rapat walimurid yang berlangsung di Gedung Pendopo Aula SMPN 1 Bantur, Jl. Raya Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Kamis (18/12/2025).
Acara ini dihadiri oleh seluruh wali murid dari kelas 7 hingga kelas 9, dengan pembagian waktu kehadiran berdasarkan sesi masing-masing kelas. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala SMPN 1 Bantur, Bapak Agus Imam Safi’i, S.Pd., seluruh staf dan dewan guru, serta Ketua Komite Sekolah, Drs. Sonhadji. Bertindak sebagai moderator, Bapak Didik W., S.Pd., membuka kegiatan dengan sambutan hangat kepada para hadirin.
Dalam sambutannya, Bapak Agus Imam Safi’i menyampaikan informasi penting terkait jadwal libur semester serta sejumlah larangan yang harus diperhatikan oleh siswa selama masa liburan. Ia juga mengajak para wali murid untuk terus menjalin kerja sama dalam mendukung proses pendidikan anak-anak.
Ibu Yevi Edraswari, S.Pd., selaku perwakilan bidang kurikulum, memaparkan perkembangan implementasi kurikulum serta strategi pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas akademik siswa.
Sementara itu, Bapak Zaenal Abidin, S.Pd., dari bidang kesiswaan, menekankan pentingnya kedisiplinan siswa, khususnya terkait larangan membawa telepon genggam ke sekolah. Ia menyebutkan bahwa setiap harinya terdapat 5 hingga 7 kasus pelanggaran terkait penggunaan HP. Ia juga mengingatkan tentang larangan merokok dan pentingnya menjaga perilaku yang baik di lingkungan sekolah.
Ibu Widiah, S.Pd., dari bidang sarana dan prasarana, melaporkan peningkatan fasilitas sekolah, termasuk 15 ruang kelas yang telah difasilitasi dengan baik. Ia juga menyampaikan bahwa SMPN 1 Bantur telah ditunjuk sebagai sekolah Adiwiyata, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen sekolah dalam menjaga lingkungan.
Bapak Sunarno, S.Pd., selaku Humas, menyampaikan harapan agar seluruh pihak, terutama wali murid, terus mendukung upaya sekolah dalam mendidik siswa secara maksimal. Ia juga menjelaskan tantangan pembiayaan yang dihadapi sekolah, mengingat Dana BOS yang diterima belum mencukupi. Oleh karena itu, sekolah mengusulkan tiga bentuk dukungan: dana insidental, iuran awal tahun sebesar Rp250.000, dan sumbangan sukarela dari wali murid.
Ketua Komite Sekolah, Drs. Sonhadji, turut memberikan penjelasan mengenai pembiayaan sekolah dan pentingnya partisipasi aktif dari wali murid dalam mendukung keberlangsungan kegiatan pendidikan. Ia menegaskan bahwa seluruh bentuk sumbangan di SMPN 1 Bantur bersifat sukarela, tanpa paksaan dalam bentuk apa pun. Jumlah sumbangan pun sangat beragam, mulai dari yang tidak menyumbang hingga yang memberikan kontribusi penuh, dengan nominal bervariasi antara Rp0, Rp200.000 hingga Rp700.000. Semua tercatat secara tertib dan transparan.
Acara ditutup dengan sesi penyampaian masukan dan harapan dari para wali murid, yang menunjukkan antusiasme dan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di SMPN 1 Bantur.
(Dwi)
0 Komentar