Pena Nusantara | Banyuwangi – Sebuah proyek pembangunan talut di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, kini menjadi buah bibir di kalangan warga. Proyek yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat ini justru menuai kontroversi akibat minimnya transparansi dan dugaan penyerobotan lahan. Ketiadaan papan informasi yang seharusnya memuat detail penting seperti dinas yang bertanggung jawab, sumber pendanaan proyek, total anggaran yang dialokasikan, serta target waktu penyelesaian, membuat warga merasa curiga dan tidak dilibatkan dalam proses pembangunan.
"susi" salah seorang warga yang lahannya di serobot buat lahan proyek, mengungkapkan kekecewaannya, "Kami benar-benar tidak tahu menahu tentang proyek ini. Informasi yang kami dapatkan sangat minim, bahkan bisa dibilang tidak ada. Kami tidak tahu siapa yang bertanggung jawab, berapa anggaran yang digunakan, dan kapan proyek ini akan selesai. Semuanya terasa serba rahasia dan tidak transparan. Padahal, proyek ini berdampak langsung pada kehidupan kami." kamis, (27/11/2025)
Tidak hanya masalah transparansi yang menjadi sorotan, proyek ini juga diduga melakukan penyerobotan lahan milik warga. Beberapa warga mengklaim bahwa pembangunan talut telah melampaui batas tanah yang seharusnya, sehingga menimbulkan potensi konflik dan perselisihan yang berkepanjangan. Warga merasa hak-hak mereka telah diabaikan dan tidak ada itikad baik dari pihak pelaksana proyek untuk menyelesaikan masalah ini secara musyawarah.
susi, seorang warga yang terkena dampak langsung dari pembangunan ini, menambahkan, "Tanah kami terkena imbas dari pembangunan talut ini. Sebagian lahan kami terpaksa harus digunakan untuk proyek ini tanpa adanya pemberitahuan atau kompensasi yang jelas. Kami sangat berharap ada solusi yang adil dan menguntungkan semua pihak. Kami tidak ingin ada pihak yang dirugikan dalam proyek ini. Kami ingin masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, bukan dengan cara-cara yang arogan dan merugikan."
Hingga saat ini, identitas pelaksana proyek ini masih menjadi misteri. Informasi yang beredar di kalangan masyarakat menyebutkan bahwa proyek ini mungkin dikerjakan oleh sebuah jadi pertanyaan besar, atau bahkan oleh perorangan yang memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai hal tersebut. Ketidakjelasan ini semakin menambah kecurigaan dan kekecewaan warga.
Warga berharap agar pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, dinas terkait, dan pelaksana proyek, segera memberikan klarifikasi yang komprehensif mengenai proyek ini. Klarifikasi tersebut diharapkan mencakup pembukaan informasi yang lebih detail mengenai proyek, serta upaya penyelesaian masalah lahan yang sedang terjadi.
Warga juga berharap agar pemerintah daerah turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan, tanpa memihak kepada pihak manapun. Kejelasan informasi ini dianggap krusial agar proyek pembangunan talut ini dapat berjalan dengan lancar, tanpa menimbulkan kerugian atau ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Warga juga mengancam akan melakukan aksi demonstrasi jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
(Hidayat)

0 Komentar