Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Karya Bhakti, Personil Kodim 0822 Bondowoso Dan Relawan Bergotong Royong Membersihkan Dampak Bencana Banjir


Pena
Nusantara | Bondowoso -  Hujan yang mengguyur Bondowoso beberapa hari yang lalu menyebabkan banjir bandang, sekitar pukul 08.45 WIB, di depan Masjid Nurul Muttqim dan Krajen RT 01 RW 01 Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, digelar Apel Karya Bhakti sebagai langkah pertama pasca bencana banjir yang melanda daerah tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 300 orang yang terdiri dari anggota TNI, Polri, BPBD, Dinkes, PMI, serta relawan dan masyarakat setempat. Kegiatan ini dipimpin oleh Kapten Chb Bambang Adi P., sebagai penanggung jawab dari Kodim 0822/14 Klabang.

Apel Karya Bhakti dihadiri oleh berbagai pejabat penting, antara lain Plh Sekda Bondowoso, Haeriyah Yulianti S.Sos., M.M., Danramil Klabang, Kapten Chb Bambang Adi P., serta Camat Klabang, Hendrik Fery M.M. Selain itu, turut hadir pula Kepala BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, Kepala Puskesmas Klabang, dr. Retno Waraswati, dan Ketua PMI Bondowoso, Drs. Juni Sukarno, M.M., yang bersama-sama memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Kegiatan Karya Bhakti ini difokuskan pada dua sasaran utama, yaitu penataan batu tanggul sungai yang jebol dan pembersihan rumah warga yang terdampak banjir. Dengan semangat gotong royong, peserta kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing bertanggung jawab atas sektor-sektor tertentu. Mereka menggunakan berbagai alat bantu, seperti cangkul, skop, dan peralatan lain untuk membersihkan puing-puing dan memperbaiki kerusakan yang ada.

Selain itu, dua unit pompa air dan satu unit alat senso juga digunakan untuk membantu proses pembersihan, terutama untuk mengatasi genangan air yang masih menggenang di beberapa area. Alat-alat tersebut sangat membantu dalam mempercepat proses pemulihan dan membersihkan sisa-sisa banjir yang merendam permukiman warga.

Hasil pendataan kerugian akibat bencana banjir ini menunjukkan dampak yang cukup besar, dengan 16 unit rumah rusak berat (RB) dan 97 unit rumah rusak ringan (RR). Kerusakan ini membutuhkan peran serta banyak pihak untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi warga yang terdampak.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel pengecekan personel dan pembagian sektor tugas, kemudian seluruh personil langsung menuju sasaran masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan solidaritas antar lembaga, tetapi juga semangat kebersamaan antara aparat pemerintah, relawan, dan masyarakat untuk bangkit bersama pasca bencana.

(Pen22/Rudi)

Posting Komentar

0 Komentar