Pena Nusantara | Aceh - Markas Yonzipur 10/JP menjadi saksi bisu saat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo turun langsung untuk memastikan kesiapan prajurit yang akan berangkat ke Aceh dalam misi kemanusiaan. Bukan sekadar pengecekan rutin, melainkan sebuah komitmen nyata: memastikan setiap personel dan perlengkapan siap menjadi penolong bagi saudara sebangsa yang sedang berjuang bangkit dari bencana.
Pengecekan menyeluruh dilakukan terhadap kondisi fisik prajurit, kesiapan alutsista zeni, prasarana pendukung, hingga logistik yang akan digunakan untuk operasi darurat. Semua detail diperhatikan, karena di medan bencana, sekecil apapun kesiapan bisa menentukan besar kecilnya harapan masyarakat.
Dalam arahannya, Pangdiv menekankan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan keterampilan teknis.
> “Peralatan harus selalu siap pakai, kemampuan individu harus prima. Respon cepat dan efektif adalah kunci agar aksesibilitas dan infrastruktur dasar yang rusak bisa segera dipulihkan serta bekerjalah dengan empati,” tegasnya.
Kehadiran prajurit Divif 2 Kostrad di Aceh nantinya adalah wujud solidaritas dan kepedulian serta kehadiran negara. Mereka bukan hanya membawa peralatan, tetapi juga membawa harapan. Harapan bahwa jalan yang terputus bisa tersambung kembali, rumah yang roboh bisa berdiri lagi, air bersih bisa mengalir kembali dan insyaallah senyum masyarakat Aceh bisa kembali.
(dwi/kostrad)

0 Komentar