Header Ads Widget

Header Ads

Ticker

6/recent/ticker-posts

Sedekah Laut Desa Gempolsewu Tahun Ini Terbesar, Bupati Kendal Ingatkan Adanya Tumpukan Sampah


Pena Nusantara
| Kendal -- Sedekah Laut tidak hanya pelestarian dari tadisi nenek moyang para nelayan, tetapi juga  menjadi ritual untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT agar laut tenang dan mengandung ikan yang berlimpah ruah sehingga nelayan dan masyarakat pantai khususnya di desa Gempolsewu menyampaikan doa syukur dan melakukan kegiatan sedekah laut.

Teristimewa sedekah laut tahun ini yang dilakanakan pada 27 Juni 2025 bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah (1 Syura Jawa) dan Jumat Kliwon menjadi pertanda baik atau bertepatan dengan sikles pertutaran yang tepat terjadi dalam kurun waktu berpuluh puluh tahun lamanya.

Kepala Desa Gempolsewu, Charmadi mengatakan, Sedekah Laut tahun ini merupakan sedekah laut terbesar dan termeriah sepanjang sejarah di desanya. Karena dari iven-iven, pengunung dan pedagang meningkat, dan istimewa dihadiri bupati dan wakil bupati Kendal yang naik perahu hingga ketengah laut memberikan dukungan dan spirit. 

"Tumbuhnya rasa syukur dari para nelayan dan masyarakat akan mendatangkan risqi dan kemakmuran bagi desa Gempolsewu," doanya.

Panitia Penyelenggara Sedekah Laut Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kendal, Heri Wijayanto menuturkan, sedekah laut tahun ini dimulai dari tanggal 23 Juni hingga 27 Juni 2025 diramaikan dengan sepak bola, ketoprak, kirab budaya, carnaval, wayang golek, wayang kulit dan larung sesaji puncaknya.

"Sesaji dilarung ke tegngah laut berupa kepala sapi jantan warna putih dan 200 jenis yang diiringi 1000 perahu. Dan ini merupakan terbesar sedekah laut di sepanjang tahun di desa Gempolsewu," jelasnya.

Sementara itu Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada Pemerintah Desa Gempolsewu yang berhasil menyelenggarakan Sedekah Laut dengan cukup meriah yang mengangkat UMKM dan pedagang berjualan hingga berdampak pada perekonomian masyarakat Desa Gempolsewu bisa lebih hidup dan berkembang.

Bupati Kendal juga sampaikan jawaban atas keinginan Kades Gempolsewu untuk pengerukan pendangkalan sungai Kalikuto dan break water yang sudah diusulkan ke Provinsi sedang dalam proses dan tahun ini dalam proses lelang dengan anggaran sebesar Rp 4 Miliar. Selain usulan pembangunan perkampungan nelayan diusulkan ke Pemerintah Pusat dengan pengganggaran Rp 22 Miliar. Juga Pengembangan Lokasi Tempat Pelelangan Ikan Tawang dan Pembangunan SPBU Nelayan.

Dalam kesempatan itu Bupati Kendal ingatkan dampak dari kegiatan sedekah laut yang bisa menimbulkan tumpukan sampah. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat desa Gempolsewu untuk bergotongroyong memilah sampah dan membangun bak sampah di tiap desa.
Hal ini dikatakan karena Pemkab Kendal sudah mendapatkan sanksi Administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup karena belum bisa kelola sampah secara benar di TPA.

Sriyanto

Posting Komentar

0 Komentar