Pena
Nusantara
| Jakarta - Bapak Airlangga Hartanto memimpin Rapat bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih dan Asosiasi Usaha secara hybrid terkait penerapan tarif perdagangan baru Amerika Serikat di Kantor Kemenko Perekonomian. 

Strategi Pemerintah Indonesia  berfokus pada peningkatan impor dari AS serta langkah-langkah deregulasi guna memenuhi ekspektasi kebijakan perdagangan AS.

Airlangga sampaikan bahwa peningkatan impor dari AS dapat menjadi salah satu cara untuk menekan tarif yang diberlakukan. Hal ini sejalan dengan kondisi neraca perdagangan AS terhadap Indonesia yang masih mengalami defisit sebesar US$ 17,88 miliar pada 2024.

Selain meningkatkan impor, pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan nonfiskal untuk memperlancar arus perdagangan. Insentif tersebut mencakup penurunan bea masuk, Pajak Penghasilan (PPh) impor, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor. 

Langkah ini bertujuan untuk menjaga daya saing produk Indonesia di pasar AS. Sebagai bagian dari strategi negosiasi, pemerintah juga merespons laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan oleh US Trade Representative. 

Pemerintah berkomitmen untuk melakukan perbaikan struktural melalui deregulasi, termasuk penyederhanaan dan penghapusan regulasi yang menghambat perdagangan, khususnya terkait Non-Tariff Measures (NTMs).

Bapak Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk mengambil langkah strategis guna memastikan kebijakan perdagangan Indonesia tetap kompetitif.

(Red)