Pena Nusantara | Bondowoso -- Tindakan arogan petugas BTPN kepada nasabahnya akhir-akhir ini sangat meresahkan, dan sungguh sangat disesalkan oleh warga Khususnya di Dusun Krajan I RT 01 RW 01 Desa Karang Sengon Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso, Jum'at (28/03/25)
Diduga oknum petugas BTPN karena tindakannya tersebut dinilai sudah keluar dari koridor dan tujuan dari sebuah perusahaan BUMN
Menurut inisial SKN salah satu nasabah dan yang ditunjuk sebagai ketua kelompok oleh petugasnya yang berinisial WND yang memberikan keterangannya kepada awak media, “Ya, perlakuan arogan oleh petugas BTPN tersebut sangat tidak manusiawi, kenapa petugas yang terdidik terkesan tidak beretika dan jauh dari SOP sebuah perusahaan BUMN, dimana dalam sebuah perusahaan Jasa seharusnya memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah nya,
tetapi petugas dari perusahaan BUMN ini yakni BTPN, tidak menunjukan prilaku yang baik terhadap nasabahnya, apakah SOP yang diterapkan seperti itu.
dimana perusahaan jasa seharusnya memberikan pelayanan Prima untuk nasabah nya, jika nasabah wanprestasi dalam kewajiban membayar angsuran nya, bukankah sudah ada SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). yang akan mencatat track record para nasabahnya, dan itu sudah menjadi catatan tidak baik jika nasabah telat membayar, bukan dengan cara tersebut yang dilakukan oleh petugas BTPN.
"Saat kami konfirmasi oknum petugasnya yang berinisial WND mengatakan, Mohon maaf dugaan arogan yang seperti apa?
Hari ini saya sudah libur, jadi mohon maaf kalau slow respon karena saya tidak efektif berkerja Silahkan selama itu bukan kesalahan saya.
Saya sebagai petugas hanya melakukan tugas dan kewajiban saya, namun nasabahnya tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai peminjam, sedangkan sudah melewati jatuh tempo yang seharusnya, "ujarnya wnd
Masih kata WND, Kemaren saya sudah datang kesana karena sampean katanya nyari saya, tapi sampean yang gak ada.
Kalau sampean menyalahkan saya karena Bu Sukani jatuh sakit, itu sama sekali tidak benar, karena beliau itu syok bukan karena saya tapi karena di marah marahin dikatakain sama anaknya yang ada di Surabaya , dan saya tau ini karena emang Bu Sukani sendiri yang mengatakan langsung kesaya, pada hari Selasa kemaren saya damai sama Bu Sukani sama minta maaf, bahkan saya bilang sama beliau kalau ngasih kelonggaran saya tanya kalau gak bisa bayar pada hari itu beliau mau janji hari apanya Dan pada hari itu, penagih hutang disana tidak hanya saya sendiri, tapi masih banyak penagih hutang Abang" yang lainnya bahkan lebih dari 1 orang setelah saya kesana, "terangnya WND.
Saat dikonfirmasi bu SKN dirumahnha mengatakan, Kalay saya di marain anak gak bakalan jatuh sakit dan gak bakalan jatuh pingsan wong dia anak sendiri, dan saya yang bikin emosi sampai saya sesak karena saya di salahkan oleh petugas yang berinisial WND itu karena kalau sudah punya tanggungan iya harus bertanggung jawab, "katanya
"Kalau sudah sebagai tanggungan iya harus tanggung jawab kata petugas ya dan dulu saya juga sudah gak mau dijadikan ketua kelompok karena dulu itu cuman mau numpang di rumah saya terus lama lama saya disuru jadi ketuanya mau tapi saya gak tau apa apa saya kira cuman ketua biasa bukan harus bertanggung jawab untuk menalangi anggota kelompok yang lain tersebut, "terangnya bu SKN
Karena waktu itu tidak ada perjanjian apa iya saya disuruh tanda tangan sama petugasnya iya saya tanda tangan makanya kemaren saya kaget dan sok mendengar nada tinggi menyalah kansaya sampek segitunya sama saya padahal itu rumah saya dan saya dapat gaji spek nadanya tinggi sama, yang punyak ruma apa pantes kalau dimarah marain oleh tamu atau sebagai petugas. saya rasa tidak pantas menjadi petugas kalau tidak memakai etika yang baik dan berahlak yang baik, "tuturnya SKN
Saya sampaikan dan saya jelaskan kalau masalah anak saya itu tidak ada urusan saya, itu bener kata anka saya karena saya tidak di gaji berapa sama BTPM kok sampek segitunya ke ibuk saya anaknya gak pehnah nada tinggi ke ebok nih anak saya bilang kayak gitu kemaren jangan bilang saya pinsan gara gara anak saya yang bikin aku pingsan itu semua gara gara petugas yang satu marah sampek segitunya yang satunya menyalah kan saya itu yang jadi pikran sama saya sampek saya sesak dan langsung pingsan makanya kalau ngumong dipikir dulu jangan asal ngomong, "pungkasnya
Marah marah kayak di rumahnya sendiri yang punyak rumak gak dihargai sama sekali kalau masalah saya pribadi marain anak saya itu wajar karena gak mau punyak orang tua digituin seandainya orang tua kamu di salain di depan orang kayak gitu apa kamu terima sama anak saya aslien saya itu epa gendeng tak olle gaji bekto pole muntak mare tak bisa istirahat mun bede se tak nyetor harus di nyemplongi. Pas gik esalak agi epojok agi (saya diperbodoh tak dapat gaji dan buang waktu lagi kalau belum selesai tidak istirahat ada setoran yang kosong harus ditalangi saya, masih saya di salahkan dan dipojokkan, "pungkasnya SKN.
(Rudi)
0 Komentar