Pena Nusantara | Jakarta - Seminar dan Diskusi Kerjasama Industri Kesehatan Indonesia Korea Selatan, Medical Roadshow 2024 kembali digelar di Jakarta, pada 11-12 September 2024.
Forum tahunan yang ke 6 ini, merupakan event bilateral yang dihadiri perwakilan Kementerian Perdagangan Industri dan Energi Korea Selatan, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat - obatan Korea Selatan, Kedutaan Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia, Korea Pharmaceutical and Bio-Pharma Manufacturers Association (KPBMA), Korea Health Industry Development Institute (KHIDI) berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI, dan BPOM.
Mereka duduk bersama berdiskusi menjalin komitmen dan peluang serta pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan antar dua negara.
Lebih dari 200 instansi pemerintah dan pemimpin bisnis dari Indonesia dan Korea Selatan hadir di event yang sudah berlangsung selama 6 tahun ini.
Hasilnya pihak Korea Selatan berkomitmen membantu pengembangan industri bio medis di Indonesia.
Diketahui, di Indonesia terjadi peningkatan populasi usia lanjut dan meningkatknta penyakit yang sulit disembuhkan, karenanya membutuhkan penanganan medis dan peningkatan industri kesehatan diikuti perbaikan sistem regulasi standar pengamanan makanan dan obat-obatan.
Terdapat 33 perusahaan terdiri dari 14 perusahaan farmasi besar Korea Selatan dan 19 perusahaan alat kesehatan berpartisipasi di forum ini bertemu dengan 70 pengusaha Indonesia.
Pihak Korea Selatan menilai pasar medis Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang meningkatkan pendapatan nasional dengan perkiraan pertumbuhan pasar alat kesehatan dan farmasi rata-rata 4.6 dari 6.4 persen persen pertahun selama lima tahun ke depan sejak 2023.
Karena itu, Indonesia menjadi pasar potensi bagi Korea Selatan dalam bidang kerjasama makanan, obat obatan dan peralatan medis dan bio teknologi.
Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Mr Park, Soo-deok mengaku saat ini adalah momentum bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan dengan pertemuan dan sinergi kedua negara.
"Melalui kerja sama kesehatan yang terus berkembang antara dua negara (Indonesia -Korea), kami akan bisa memperbaiki kehidupan masyarakat kedua negara dengan hasil pertumbuhan bersama," katanya.
Sementara itu, perwakilan Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA), Oi Young Jeong mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung bisa menjadi platform dalam pasar medis.
"Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi platform terbaik dalam memahami kecenderungan pasar medis dan meletakkan pondasi bagi kesuksesan perusahaan Korea yang masuk ke Indonesia," katanya.
Dia menambahkan, KOTRA akan mengembangkan program promosi dalam industri bio medis dan melanjutkan dukungan perusahaan Korea dalam mendorong perluasan ke pasar global.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan, pertemuan tersebut menjadi ajang pembelajaran bagi Indonesia dalam hal food and drug safety.
"Kita mau belajar dari sistem dia bagaimana supaya BPOM bisa mengglobal sehingga banyak manfaatnya yakni produk-produk kita dipercaya masyarakat global sehingga bisa ekspor kemana-mana," kata Taruna.
Pihak Korea, kata Taruna telah banyak berinvestasi dalam bio teknologi medis di Indonesia khususnya dalam terapi sel dan transfer teknologi.
"Teknologi dan ekonomi Korea sangat bagus kita berharap produk-produk Korea bisa dipasarkan di Indonesia dan sebaliknya," tutur dia.
Taruna menambahkan, Korea berkomitmen membantu Indonesia memperoleh level pengakuan sebagai otoritas regulator obat dan makanan kelas dunia melalui status WHO Listed Authority (WLA).
Selain itu, sistem dan regulasi safety pangan dan obat-obatan serta kemudahan pemasaran produk pangan Indonesia ke Korea Selatan dan sebaliknya.
"Kita berharap ini bisa memperkuat hubungan kerjasama kita antara masyarakat Indonesia dengan Korea Selatan," dia mengakhiri.
Saat yang sama, perwakilan Korea Pharmaceutical and Bio-Pharma Manufacturers Association (KPBMA),
Lee Jaekook mengatakan, perusahaan besar Korea Selatan siap kerjasama dengan Indonesia dalam bidang bio medis.
"Melalui dukungan pihak BPOM, Kementerian Kesehatan Indonesia dan pihak lainnya, kami akan bersama-sama memajukan dunia medis Indonesia," katanya.
Dia berharap perusahaan medis Indonesia bisa ke Korea dan melakukan kerjasama di sana.
One Dream One Asia menjadi tagline bersama kata Lee Jaekook.
(**)
0 Komentar