Pena Nusantara | Jambi - Keterlibatan mahasiswa memang dari dulu selalu membersamai demokrasi , tak terlepas juga di Universitas Muhammadiyah Jambi, mengajukan hal hal yang bersifat analisis kritis dan juga akademis selalu sering dilayangkan dan dilakukan, Sabtu (28/09/24).
Dalam beberapa dekade kebelakang gonjang ganjing di Universitas Muhammadiyah Jambi sering sekali terjadi , salah satunya yang tiap tahun kerap terjadi ialah saat pasca Penerimaan Mahasiswa Baru berakhir dan mulai memasuki kehidupan lingkungan
kampus.
penerimaan mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Jambi tahun 2024 kembali menimbulkan gejolak keresahan dan kemarahan dari setiap mahasiswa,karena banyak aturan dan problem yang tidak seharusnya di lakukan pihak birokrasi kampus.salah satu tuntutan dari mahasiswa adalah karena pihak kampus melaksanakan kegiatan organisasi internal mahasiswa terlebih dahulu di bandingkan kegiatan perkenalan kampus atau lebih di kenal dengan Ospek.
Pada hari Jum'at 27 September 2024-
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi bersama sama menyuarakan atas penyelewengan kebijakan yang di laksanakan birokrasi kampus,karena kegiatan tersebut mendadak di laksanakan terlebih dahulu sebelum adanya proses perkenalan dunia kampus atau lebih di kenal dengan ospek.
salah satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah jambi sekaligus ketua umum UKM Seni kajanglako
" Dilan Arviansyah" menyampaikan bahwa kebijakan ini sangat tidak relevan di lakukan,karena mahasiswa Baru yang sudah mendaftar dan mahasiswa yang mengikuti jalur KIP yang belum mendapatkan kepastian tentang di terima atau tidaknya di jalur KIP tersebut malah langsung di wajibkan mengikuti kegiatan organisasi internal kampus tanpa adanya masa perkenalan dunia kampus terlebih dahulu.
tutur "Dilan"Jelas sebelum calon mahasiswa masuk kampus,yang harus di laksanakan kampus terlebih dahulu adalah melaksanakan perkenalan dunia kampus atau Ospek terlebih dahulu,karena ini merupakan simbol calon mahasiswa tersebut bisa di katakan benar-benar mahasiswa.mahasiwa boleh mengikuti semua organisasi kampus yang mereka minati tanpa paksaan setelah mereka benar- benar di nyatakan sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi.tapi nyatanya mahasiswa di wajibkan mengikuti organisasi kampus terlebih dahulu padahal masih jadi calon mahasiswa.
Pada hari Jum'at tersebut, mahasiswa meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah di laksanakan oleh birokrasi kampus, mahasiswa menuntut kegiatan organisasi internal kampus tersebut di batalkan terlebih dahulu sebelum adanya penerimaan mahasiswa baru atau lebih di kenal dengan ospek.tapi pihak kampus menghiraukan tuntutan dari mahasiswa - mahasiswa tersebut, sehingga terjadilah gesekan antara mahasiswa dan panitia kegiatan tersebut.beruntungnya gesekan antara mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi dengan panitia kegiatan bisa di redamkan.
Mahasiswa berharap pimpinan dan birokrasi kampus Universitas Muhammadiyah Jambi harus lebih baik lagi dalam melaksanakan kebijakan administrasi yang ada.Jangan sampai menghilangkan norma - norma dan aturan- aturan yang jelas adanya. (Ihsanuddin)
2 Komentar
Anak sayo sampe keno mental dakjadi kuliah disano
BalasHapusDak usah la masuk um apo2 byr ukt byr sempro kkn sidang byr dgn nominal fantastis
BalasHapus