Pena Nusantara | Malang — Pemerintah Desa Srigonco menggelar Selamatan Adat Budaya dalam rangka Selamatan Adat Sesaji 1 Suro ke-119 sekaligus menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H. Acara ini berlangsung khidmat dan meriah di Pendopo Pantai Regent Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jumat (27/6/2025) malam.
Selamatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimcam, Bupati Malang Drs. H. Sanusi, M.M., Camat Bantur Bayu Jatmiko, S.STP., Muspika, Polairut, Perhutani, PSR, para kepala desa se-Kecamatan Bantur, Ketua Adat, perangkat desa, tokoh budaya, sesepuh desa, serta masyarakat luas yang turut memadati lokasi acara.
Rangkaian kegiatan malam itu adalah pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Martak Sudarsono dengan lakon _Senar Bagun Kayangan_. Lakon ini mengangkat pesan spiritual tentang pentingnya membangun jati diri manusia dalam menghadapi dan mengendalikan hawa nafsu.
Bupati Malang, Drs. H. Sanusi, M.M., dalam sambutannya menyampaikan
“Selamatan adat seperti ini adalah kekayaan budaya yang harus terus kita jaga. Wayang kulit bukan hanya hiburan, tapi juga sarana pendidikan moral dan spiritual bagi masyarakat. Saya bangga Desa Srigonco mampu mempertahankan tradisi leluhur dengan semangat kebersamaan.”
Kepala Desa Srigonco, Didit Puji Laksono, S.Pt., menambahkan
“Selamatan Adat Sesaji 1 Suro ini telah menjadi tradisi turun-temurun selama 119 tahun. Ini bukan sekadar ritual, tapi juga bentuk rasa syukur, doa keselamatan, dan penguatan identitas budaya masyarakat Srigonco.”
Ketua Adat Desa Srigonco, Mbah Sugono Karya Utomo, turut menyampaikan
“Wayang kulit adalah cermin kehidupan. Melalui lakon malam ini, kita diajak untuk menundukkan nafsu dan membangun kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.”
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Srigonco tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjadikannya sebagai ruang refleksi, edukasi, dan penguatan jati diri di tengah arus modernisasi.
Pagelaran wayang kulit yang digelar setiap 1 Suro ini telah menjadi ikon budaya desa yang dinanti setiap tahunnya.
(Dwi)
0 Komentar