Pena Nusantara | Malang — Bertempat di Pantai Regent Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, telah dilaksanakan kegiatan Larung Sesaji dalam rangka Selamatan Adat 1 Suro ke-119, yang berlangsung dari pukul 08.45 hingga 13.25 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 125 peserta dan dipimpin oleh Siyono Karyo Utomo selaku Ketua LMDH Srigonco sekaligus tokoh adat. Sabtu (28/6/2025)
Acara ini dihadir diantaranya
Muspika Kecamatan Bantur
Heru Setiawan Aji, S.AP (Sekcam Bantur), Kapten Inf. Haryanto (Danramil 0818-12/Bantur), AKP Totok Suprapto, S.H., M.H. (Kapolsek Bantur), AKP Yoni Pribadi, S.H. (Plh. Kasatpolair Polres Malang), Iptu Suliono (Polisi Hutan), Kopka Tarmidi (Pos AL Pantai Balekambang), Subagijono (Uptd Puskesmas Bantur), Didit Puji Leksono, S.Pt. (Kepala Desa Srigonco), Wijang (Plt. Kepala Unit Jasa Yasa Balekambang), Siyono Karyo Utomo (Ketua LMDH Srigonco/Tokoh Adat), Sertu Sugeng Widodo (Babinsa Desa Srigonco), Bripda Rama (Bhabinkamtibmas Desa Srigonco), Arifin (Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Malang), Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan warga Desa Srigonco.
Didit Puji Leksono, S.Pt., Kepala Desa Srigonco menyampaikan pentingnya pelestarian tradisi Larung Sesaji sebagai bentuk syukur dan penghormatan terhadap warisan budaya leluhur.
Sambutan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang Diwakili oleh Bapak Arifin, yang mengapresiasi kekayaan budaya lokal dan mendukung pengembangan wisata berbasis tradisi.
Prosesi Larung Sesaji (Pukul 12.29 WIB)
Dilaksanakan dengan melempar hasil bumi ke laut sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta harapan akan keselamatan dan kesejahteraan di tahun baru 1 Suro.
Penutupan (Pukul 13.25 WIB)
Seluruh rangkaian kegiatan Larung Sesaji selesai dengan tertib dan khidmat, diikuti oleh seluruh warga masyarakat Desa Srigonco.
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian budaya lokal serta mempererat kebersamaan masyarakat.
Tradisi Selamatan Adat 1 Suro yang telah berlangsung selama 119 tahun ini merupakan warisan budaya tak benda yang terus dijaga oleh masyarakat Srigonco.
(Dwi)
0 Komentar