Pena Nusantara | Kendal -- Pembangunan jalan sebagian besar di wilayah Kabupaten Kendal tanpa adanya pembuangan (saluran) air, ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir atau genangan air di badan jalan akibat hujan yang intensitasnya tinggi.
Hal ini bisa dilihat pula di sepanjang jalan utama Kaliwungu tanpa adanya pembuatan saluran air hingga pada musim hujan selalu digenangi air hingga mengganggu dan menghambat lalu lintas roda dua maupun roda empat.
Melihat kondisi seperti ini menjadi perhatian dan keprihatinan anggota Komisi B DPRD Kendal, H.Muhammad Arif Abidin disampaikan kepada Pena Nusantara.News usai menjadi narasumber pada Musrenbang Kecamatan Kaliwungu pada Senin (10/2/2025) di aula Kecamatan Kaliwungu.
Disampaikan yang urgen untuk dibangun di wilayah kecamatan Kaliwungu adalah pembuatan saluran air terutama dibelakang pasar pagi ke arah utara karena kondisinya sudah terlalu parah. "Pemerintah harus hadir pas saat terjadi banjir, tidak hanya sekedar melihat pura-pura tidak tahu," tegas Arif Abidin.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Kendal ini juga menyoroti wilayah desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu pada hujan lalu sempat tergenang air lebih dari setengah meter. Kondisi seperti itu katanya dampak dari pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang tidak memperhatikan lingkungan.
"Saya berharap Dinas PUPR mengajak DPRD Komisi B untuk melihat dan tanggap tentang aliran air yang tersumbat di wilayah Kaliwungu. Seperti yang didemo masyarakat Lengkong karena tidak adanya aliran air ke sungai," ujarnya.
Sementara dalam Musrenbang Kecamatan Kaliwungu, sebagian besar yang diusulkan dari 17 desa adalah pembangunan irigasi pertanian, jalan kabupaten, penerangan jalan umum dan ketersediaan air untuk pertanian.
Sriyanto
0 Komentar