Pena Nusantara | Bondowoso – Dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bondowoso menggelar kegiatan Silaturahmi dan Musyawarah Bersama Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kecamatan Ijen. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Kecamatan Ijen dan dipimpin langsung oleh unsur Forkopimda termasuk Dandim 0822/Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han., yang tampil sebagai figur sentral dalam proses dialog dan penyelesaian konflik, Senin (19/5).
Acara ini menjadi momen strategis untuk menjembatani komunikasi antara aparat dan masyarakat terkait kesalahpahaman yang sempat terjadi di Desa Kaligedang, yang melibatkan personel TNI. Sekitar 50 peserta dari berbagai elemen hadir, menunjukkan besarnya perhatian terhadap upaya menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
Dalam sambutannya, Dandim 0822 Bondowoso menegaskan komitmen TNI untuk mengedepankan pendekatan humanis dan terbuka terhadap masyarakat.
"Kami datang bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mendengar dan mencari solusi bersama. Saya mewakili TNI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kesalahpahaman yang terjadi. Semua personel sudah kami tarik dari wilayah Desa Kaligedang demi mendinginkan situasi," ujar Letkol Achmad Yani.
Lebih lanjut, Dandim menegaskan bahwa tidak ada kebijakan TNI untuk melakukan aksi balas dendam. Isu-isu tersebut dipastikan tidak benar dan justru berpotensi memecah belah masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya musyawarah untuk menyelesaikan sengketa lahan secara damai dan legal.
Kegiatan ini turut dihadiri Komandan Brigif 9/2 Kostrad, Kolonel Inf Dr. La Ode M. Nurdin, S.Sos., M.I.Pol., Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, S.H.,S.I.K.,M.H., Wakil Bupati As'ad Syafi'i, SE., perwakilan Kejaksaan, DPRD, BPN, Perhutani, serta pihak PTPN. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan sinergi Forkopimda yang solid dalam merespons dinamika di wilayahnya.
Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus memfasilitasi proses penyelesaian masalah lahan dan akan melaporkan perkembangan ke pemerintah pusat. “Kita tidak ingin masyarakat menjadi korban konflik berkepanjangan. Mari jaga keharmonisan,” ujarnya.
Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi tidak benar. Ia menegaskan bahwa Polri akan menyelidiki akar permasalahan dan mendorong penyelesaian yang adil sesuai hukum.
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai simbol harapan agar wilayah Ijen kembali kondusif, serta sebagai pengingat bahwa keamanan dan kesejahteraan adalah tanggung jawab bersama.
(Pendim0822/Rudi)
0 Komentar