Pena Nusantara | Bondowoso -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor 10 ton kopi spesialti Arabica Java Ijen Raung Bondowoso ke Taiwan. Kopi spesialti diproduksi oleh Wijaya Coffee dan dinilai dengan skor 86,2.
Permintaan ekspor kopi spesialti Arabica Bondowoso datang dari China, Jepang, Korea, Taiwan, dan AS. Bondowoso memiliki lebih dari 18 ribu hektare lahan kopi arabika dan robusta.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melepas ekspor 10 ton kopi spesialti Arabica Java Ijen Raung produksi Wijaya Coffee Bondowoso ke Taiwan, Sabtu (1/11/2025).
Khofifah menjelaskan dengan ekspor ini kualitas hasil panen dan penanganan kopi Bondowoso diminati pasar internasional.
Bondowoso yang dijuluki “Republik Kopi” tersebut sebelumnya telah mengekspor berbagai varian kopi lainnya.
Ini high quality. Dan ternyata bisa dihasilkan oleh para pekebun di Bondowoso, "terangnya Khofifah.
Menurut gubernur yang memasuki periode kedua tersebut keberhasilan ekspor Bondowoso ini harus diiringi dengan peningkatan produktivitas, agar kesejahteraan petani kopi turut meningkat.
“Kalau kualitas dan produktivitas sama-sama naik, dampaknya akan terasa bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kopi.
Karena 70 persen kopi di Mesir itu dari Indonesia dari 70 persennya dari Jawa Timur mereka kemudian megolah rempah-rempah dari mana rempah-rempahnya 90 persen dari Jawa Timur juga, "tambahnya
Spesialti Pertama dari Bondowoso
Sementara Direktur Wijaya Coffee, Gianto Wijaya, mengatakan ekspor kopi spesialti ini adalah yang pertama dilakukan di Bondowoso. Menurutnya penanganan dan perlakuan kopi spesialti pasca panen dilakukan lebih ketat. Bahkan melalui enam tahapan pemurnian.
“Yang membedakan kopi spesialti ini dengan kopi lainnya adalah proses penanganan dan pasca panen. Tahun ini hasil uji laboratorium di Taiwan memberi nilai 82,5 dan skor terbaru kita mencapai 86,2,” kata Gianto.
Gianto menjelaskan kopi terbaik dunia seperti Panama Geisha memiliki skor 96–98.
Namun nilai kopi Bondowoso sudah menunjukkan kualitas yang diakui secara global.
Gianto menambahkan, selain dari Taiwan permintaan kopi Bondowoso kini juga datang dari China, Jepang, Korea, hingga Amerika Serikat.
“Permintaan sudah ada, ngantri semua. Sekarang tinggal kita bisa menjaga kualitas seperti ini, "ucapnya
Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, mengatakan ekspor ini penting untuk membuka pasar global dan memperkuat identitas Bondowoso sebagai penghasil kopi spesialti unggulan di Indonesia.
Ekspor ini meneguhkan Bondowoso sebagai penghasil kopi spesialti terbaik, yang telah diakui dunia melalui sertifikat indikasi geografis, "tuturnya Hamid.
(Yetno/Rudi)

0 Komentar