Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemkab Kendal Kukuhkan Tim Sinergitas Pentahelix Untuk Menurunkan Angka Pernikahan Dini Yang Cenderung Meningkat


Pena
Nusantara | Kendal - Untuk mencegah angka pernikahan dini yang mengalami trend peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Kabupaten Kendal mengukuhkan Tim Sinergitas Pentahelix Pencegahan Pernikahan Dini, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, pada Selasa 8 Oktober 2024.

Pengukuhan  dilakukan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Suharjo diikuti oleh semua Stake Holder yang ada di Kabupaten Kendal.

Suharjo membacakan sambutan Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, angka pernikahan dini di Kabupaten Kendal menunjukkan trend yang meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal, tahun 2019 jumlah pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur 19 tahun sebanyak 102 orang.
"Ini artinya cukup banyak. Kemudian tahun 2020 meningkat menjadi 160 dan tahun 2021 meningkat drastis menjadi 579, lalu tahun 2022 menurun menjadi 250 orang, dan tahun 2023 menurun lagi menjadi 169 orang," kata Suharjo.

Selanjutnya dikatakan, dari data tersebut banyak dialami oleh kaum perempuan bahkan angkanya mencapai 79,22% dari total pernikahan dini yang terjadi.
Karena itu katanya hal tersebut patut menjadi perhatian bersama sehingga Pemkab Kendal perlu melakukan langkah tetsebut.
"Dampak pernikahan dini tidak hanya berpengaruh pada masa depan anak-anak kita, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus bangsa, antara lain rentan putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan," paparnya.

Selain itu juga berdampak pada rendahnya keterampilan dan kecakapan hidup generasi muda sehingga sulit mengakses lapangan pekerjaan kelak kemudian hari serta rentan gangguan kesehatan reproduksi khusunya bagi anak perempuan.
Bahkan, lanjutnya, bagi kaum perempuan juga terjadi peningkatan resiko tinggi kehamilan yang akhirnya juga meningkatkan risiko kematian ibu melahirkan serta kematian bayi atau balita.

Suharjo berpesan kepada tim pencegahan pernikahan dini, yang disebut pula sebagai Tim Gitar Melodi itu untuk melakukan langkah dan peran strategis melalui Program Rujukan Kampanye Konseling dan Edukasi yang dilakukan secara bersama-sama dan kompak agar tidak
berdampak luas.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kendal, Albertus Hendri Setyawan yang dikukuhkan sebagai Ketua Tim Gitar Melodi
mengatakan, persoalan pernikahan dini bukan hanya masalah keluarga, tapi juga masalah sosial yang berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat ke depan.
"Karena itu, bersama masyarakat kita perlu mengambil peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata melalui kampanye pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Kendal," ujarnya.

Adapun langkah yang akan dilakukan,  pertama adalah menyediakan rujukan yang tepat bagi masyarakat yang memerlukan konseling dan edukasi seputar pernikahan dini.
Kedua, menyelenggarakan program edukasi yang komprehensif bagi remaja dan keluarga, baik sekolah komunitas maupun media sosial tentang dampak pernikahan dini dan pentingnya melanjutkan pendidikan.
Ketiga, mengoptimalkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam memberikan nasehat dan dukungan moral agar masyarakat memahami pentingnya kesiapan mental, fisik, dan kesiapan ekonomi dalam pernikahan.
Keempat, membangun kolaborasi dengan dunia usaha untuk membuka akses pelatihan keterampilan bagi keluarga yang rentan mengalami pernikahan dini untuk khususnya remaja, sehingga mereka dapat memiliki masa depan yang lebih cerah tanpa harus terjebak dalam pernikahan dini.
Kelima, memanfaatkan media massa dan media sosial sebagai sarana edukasi yang efektif untuk menyebarluaskan informasi yang tepat mengenai bahaya maupun dampak negatif pernikahan dini.

"Dalam implementasi nanti, kami tidak hanya berkampanye atau menyelenggarakan sosialisasi, tapi juga akan memberikan layanan konseling kepada mereka yang membutuhkan. Perubahan perillaku butuh waktu dan dukungan semua pihak. Untuk itu, marilah kita wujudkan generasi Kabupaten Kendal yang sehat dan maju," ajaknya.
(Sriyanto)

Posting Komentar

0 Komentar